Wednesday, April 15, 2009

Only 166 Scientific Journals Have Received National Accreditation

Excerpt:
Out of hundreds of scientific journals published in Indonesia, only 116 have received national accreditation. Many journals cannot get accredited because they cannot publish regularly, do not have full-time editors, and because of their poor reviewing capability.

This year, the goverment is encouraging 50 national scientific journals to upgrade their quality to become international journals by providing each of them with financial assistance of IDR 150 million. In addition to this, 200 other journals will also receive IDR 50 million each to improve their quality to meet the national-standard journals.

Financial support will also be given to 50 out of 300 professional organizations to participate in international scientific forums. Each of them will receive IDR 500 million.

Indonesia's research productivity level is still very low, according to Fasli Jalal, the Director General for Higher Education of the Department of National Education. Scientists only contribute about 0.8 percent of article per 1 million population in the scientific journals.

IEI - Wednesday, 15 April 2009

Penelitian
Baru 116 Jurnal Ilmiah Berakreditasi Nasional
Rabu, 15 April 2009 04:42 WIB

Jakarta, Kompas - Dari ratusan jurnal ilmiah yang ada di Tanah Air, baru 116 jurnal ilmiah yang berakreditasi nasional. Rendahnya mutu jurnal ilmiah yang lain karena penerbitannya tidak teratur, editor yang tidak penuh waktu, dan kemampuan review yang rendah.

Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi Departemen Pendidikan Nasional Fasli Jalal di Jakarta, Selasa (14/4), mengatakan, tahun ini pemerintah mendorong 50 jurnal ilmiah nasional dengan dukungan dana masing-masing Rp 150 juta untuk bisa meningkatkan kualitasnya sehingga mampu masuk menjadi jurnal ilmiah internasional. Selain itu, dukungan peningkatan mutu untuk menjadi jurnal ilmiah berskala nasional juga diberikan kepada 200 jurnal ilmiah dengan dana masing-masing Rp 50 juta.

Menurut Fasli, ada 50 dari 300 organisasi profesi yang didukung pemerintah untuk bisa mengadakan atau menghadiri forum ilmiah internasional dengan dana masing-masing Rp 500 juta.

Menurut Fasli, produktivitas penelitian di Indonesia masih rendah. Kemampuan ilmuwan untuk menyumbang penelitian ke jurnal ilmiah hanya 0,8 artikel per 1 juta penduduk. Padahal, di Indonesia saat ini ada 7.900 peneliti dari LIPI, BPPT, dan lembaga penelitian di departemen, sedangkan di perguruan tinggi ada sekitar 155.000 dosen.

Penghargaan intelektual
Pada tahun ini, pemerintah menggelar penghargaan kepada dosen, peneliti, dan masyarakat yang menghasilkan kekayaan intelektual luar biasa.

Sadjuga dari Kantor Menteri Negara Riset dan Teknologi mengatakan, penghargaan tersebut untuk memotivasi para penghasil kekayaan intelektual agar terus eksis dengan keahliannya.

Adapun kategori penghargaan dibagi atas kekayaan industri yang meliputi 14 subbidang serta hak cipta yang terdiri atas 26 bidang ilmu pengetahuan dan 10 bidang industri kreatif. Penghargaan diberikan untuk 50 pemenang dengan hadiah masing-masing Rp 250 juta.

Hindarwati, Kepala Perlindungan Varietas Tanaman Departemen Pertanian, mengatakan, penelitian di bidang pertanian sebenarnya cukup banyak, tetapi belum dimanfaatkan optimal. (ELN)

No comments:

Post a Comment